8/22/2013 10:46:00 AM
0

SHARE ON:Google Plus
DOLOK SANGGUL – Pasar Dolok Sanggul, yang berada tepat di tengah-tengah pusat ibukota kabupaten HUMBANG HASUNDUTAN yang kumuh ,bau, kotor,dan dipenuhi lumpur.  Selain itu, tumpukan sampah di pelbagai sudut pasar juga tampak bagaikan hiasan warna warni pasar itu. Kondisi itu, selalu rutin terjadi apabila hujan turun.
Buruknya saluran drainase di pasar itu juga penyebab tergenangnya air dan meluap ke pasar. Selain drainase tak berfungsi, sampah juga menjadi penyebab tersumbatnya saluran air. Untuk itu, Dinas Kebersihan diminta cepar bertindak dengan mengangkut sampah-sampah dari berbagai jenis tersebut.
S boru Munte (50), yang saban hari berjualan sayur segar di lokasi pasar mengatakan, apabila musim hujan, bau menyengat dari sampah basah seperti sisa pemotongan ikan dan ayam sangat menggangu pernafasan. Ditambah lagi genangan air hujan tidak bisa langsung keluar dari lokasi pasar yang membuat pedagang kesal.
”Kalau sudah hujan, pasar ini bau. Aroma bau tak sedap itu berasal dari tumpukan sampah seperti plastik dan hasil potongan ikan dan ayam. Belum lagi air selalu menggenagi sejumlah sisi di pasar ini. Kondisi itu mengakibatkan pasar jadi becek dan berlumpur,” ungkap boru Munthe kepada METRO, Selasa (19/2).
Senada dikatakan D Siregar, warga yang bermukim tak jauh dari Pasar Dolok Sanggul. Menurutnya,  penataan Pasar Dolok Sanggul sudah selayaknya dipercepat guna mendukung kelancaran aktifitas perdagangan di pasar itu. Apalagi kondisi kios terbuat dari kayu dan saat ini sudah mulai lapuk.
Kepala Kantor Kebersihan Pemkab Humbang Hasundutan Edi Sinaga, saat dikonfirmasi terkait kondisi pasar tersebut mengaku tidak rutin setiap hari mengangkut sampah-sampah tersebut. “Karena musim hujan, kita tidak rutin mengangkut sampah setiap hari. Sampah itu bakal kita angkat setelah kering meski tak seutuhnya,” kata Edi Sinaga.
Ditanya soal pengoperasian mobil amrol pengangkut sampah basah yang disediakan pemerintah daerah tahun lalu, Edi mengaku belum bisa mengoperasikannya. “Surat-surat mobil belum keluar. Sebab, pengadaan mobil itu diambil dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup,” ujar Edi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Humbahas Ir Heppy Silitonga, saat dikonfirmasi perihal keberadaan mobil dimaksud membenarkan karena saat ini, surat-surat mobil tersebut masih sedang dilengkapi di Kantor Samsat Medan.
SUMBER: http://www.metrosiantar.com

0 coment: